PERAYAAN NATAL UNIT TERUS DILAKSANAKAN DI JEMAAT GPM ANUGERAH

Tercatat dari tanggal 8 Desember sampai dengan 17 Desember, masing masing Unit Siloam 2 dan Unit Zaitun 2 (08-12-16), Tiberias 4 dan Unit Getsemani 2 (09-12-16), Unit Efrata 2 dan Eden 1 (11-12-16), Unit Tiberias 1 dan Siloam 1 (12-12-16), Unit Galilea 2 dan Getsemani 1 (13-12-16), Unit Efrata 1 dan Tiberias 2 (14-12-16), Unit Zaitun 1 dan Kalvari 1 (15-12-16), Unit Galilea 1 dan Sub Komisi Pelayanan Laki-Laki (16-12-16).

Pelaksanaan Perayaan Natal pada hampir semua Unit Pelayanan tidaklah jauh berbeda karena seluruhnya tetap mempedomani Liturgi Ibadah Perayaan Natal yang di suguhkan oleh LPJ Sinode GPM dalam Paket Natal 2016. Ada Unit pelayanan yang mengawali penyampaian firman dengan menampilkan semacam fragmen singkat. Ada yang kembali mengisahkan Proses Kelahiran Tuhan Yesus mulai dari Berita yang disampaikan Malaikat Tuhan kepada Maria sampai pada saat Kelahiran Tuhan Yesus. Namun ada juga Unit Pelayanan yang menampilkan berbagai realitas kehidupan ditengah persekutuan Umat Tuhan.

Para Pelayan Firman (Pendeta) melayani perayaan sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Pimpinan Harian Majelis jemaat GPM Anugerah. sehingga seluruh Pendeta dalam jemaat ( Pendeta Jemaat maupun Pendeta Domisili Anugerah) diberikan kesempatan yang sama untuk menyampaikan khabar sukacita kepada Umat.

Rata-rata jumlah kehadiran umat dalam perayaan boleh dikatakan cukup menggembirakan. Hal mana bila dibandingkan dengan pelaksanaan ibadah Unit, maka jumlah yang hadir melampaui ibadah unit biasa.

Namun, perlu untuk menjadi pergumulan bersama terkait dengan antusias anggota Unit maupun para Pelayan terhadap pelaksanaan Ibadah Perayaan Natal di unit pelayanan. Kenyataan membuktikan bahwa ada warga jemaat yang tidak melakukan aktifitas rutin namun hanya berdiam dirumah sebagaimana yang terjadi pada Unit Kalvari 1(mungkin terjadi pada unit lain). Lebih ironis lagi justru terjadi pada para pelayanan yang diundang secara pribadi maupun secara persekutuan Majelis.

Terkait dengan hal ini, Ketua Majelis Jemaat Pdt. Nick Leiwakabessy menyatakan bahwa telah melakukan himbauan kepada seluruh Majelis Jemaat untuk bisa berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan Nata di Unit-Unit. Hal ini dibenarkan oleh salah seorang Majelis Jemaat GPM Anugerah Bapal Pnt. Z. Rahallus bahwa " Pa Ketua sampe marah-marah dan ingatkan majelis untuk hadir, demikian unkap paman Zet (sapaan akrab. red). Namun dengan adanya pelaksanaan Perayaan Natal yang terjadi di dua tempat, maka memberikan peluang untuk tidak hadir karena tidak akan nampak.

Padi sisi yang lain, Pesta Perayaan Natal tahun ini yang masih mengusung prinsip hidup yang "ugahari" ternyata hanya sebatas lagu merdu yang dinyanyikan oleh umat dan pelayan. Menurut pantauan "info Pelayanan" hampir semua unit Pelayanan melaksanakan tradisi "mati" atau makan timba. sementara lainnya menyiapkan makanan dalam bentuk Kotak/Dos.

"Natal dewasa ini telah dimaknai sebagai ajang perlombaan Konsumsi. Bila Unit yang awal melakukan tradisi Makan, maka akan memacu pengurus Unit dan Wadah Pelayanan berpikir keras untuk juga mempersiapkan konsumsi yang sesuai dengan unit sebelumnya atau bahkan lebih" Ungkap Pnt. Ny. S. Saimima dalam Kesan dan Pesan di Ibadah Perayaan Natal Kalvari 1.

Natal sebetulnya harus dimaknai lebih dalam bahwa kelahiran Tuhan Yesus di Kandang yang Hina menunjukan kesederhanaan yang harus menjadi warisan semua orang percaya.

Terkait dengan Penyelenggaran Natal yang masih tersisa adalah Pelayanan Anak dan Remaja (21-12-16)dan Pelayanan Laki-laki yang mengalami penundaan ke (20-12-16)